Kesalahan dalam Memulai Bisnis Bersama Teman

Bisnis yang dilakukan bersama-sama dengan teman-teman dengan tujuan sama pasti terlihat lebih ringan. Teman usaha sebagai tim bersama, untuk membuat strategi untuk menjalankan usaha yang sukses kedepannya. Memang benar, namun tidak selama nya benar karena banyak bentuk usaha bersama justru gagal. Karena itulah sebaiknya kita belajar dari orang-orang sukses membangun perusahaan dan seperti apa tim yang mereka buat.


Bisnis bersama teman-teman biasanya adalah mahasiswa, ukm, atau remaja yang baru ingin terjun membuat usaha dengan patungan modal.

Memulai bisnis bersama teman itu sangat baik, bisa saling mendukung dari segi mental, modal dan material. Tapi ada hal-hal yang harus kita ketahui supaya tidak terjadi perpecahan sehingga mengakibatkan usaha kita gagal.

# Menganggap teman mempunyai kemampuan kerja yang sama
Kita tidak bisa memaksa teman bekerja seperti apa yang kita kerjakan, kadang suatu ketika ketika kita melihat kok mereka tidak semangat atau kurang giat dalam usaha ini. Ini akan jadi bumerang ketika tidak berani untuk menyemangati atau memberikan intruksi karena posisi kita disini sama, bukan antara bos dan karyawan.

Apa yang seharusnya dilakukan?
Sebaiknya bagi tugas dari awal sesuai dengan kemampuan dan passion masing-masing, misalkan A bagian teknis, B marketing, C support dsb. Semua saling mensupport satu sama lain

# Tidak terbuka karena rasa sungkan
Ini adalah racun dan bomerang dalam tim saat membangun usaha. Bayangkan jika ada perasaan tidak suka si A kepada teman nya si C, dalam masalah bisnis tentu akan mengganggu secara mental yang akhirnya berdampak pada kegiatan usaha.

Apa yang seharusnya dilakukan?
Saling percaya adalah komitmen di awal, tegurlah dia jika memang dia melakukan suatu hal yang kurang baik dalam usaha. Jika semua terbuka dan belajar menerima kritikan tentu justru akan membangun dari segi personal dan perusahaan juga.

# Teman bisnis lebih dari 2 orang
Saya tidak akan panjang lebar menjelaskan kenapa, tapi lihatlah faktanya. Idealnya adalah 2, contohnya owner Google, Tokopedia dll yang dimulai dari 2 orang. Atau usaha skala rumahan yang dibangun oleh suami istri, banyak bukti mereka sukses.

Fungsinya rekan usaha 80% adalah untuk saling mensupport secara mental, dan 20% hanya teknis. Meskipun begitu keduanya mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Sama-sama mengetahui semua bagian dari bisnis yang dibangun.

Jika lebih dari 2 orang, tentukan siapa CEO founder sebagai pemilik penuh usaha, yang lain nya adalah pemegang saham dibawah kepemimpinan sang CEO.

# Ragu dan tidak percaya pada teman bisnis
Jika sudah muncul keraguan, ketidakpercayaan pada teman kerja sendiri, harus ada yang reka keluar salah satu atau bubarkan bisnis. Jika bisnis sudah jalan siapa yang yakin sebagai pemegang kendali, maka harus memutuskan status teman ini tetap sebagai pihak owner atau direktur.

# Ketidakjelasan pembagian hasil
Biasanya ada satu orang yang berperan dalam masalah keuangan, dia paling aktif dalam usaha ini sehingga transaksi dipegang dia. Ketika teman yang lain tidak begitu banyak tahu dengan keluar masuk uang apalagi pembagian hasil keuntungan tidak jelas, sudah ada kecurangan disana.

Harus ada data keuangan yang jelas dan terbuka selalu diketahui oleh semua anggota teman bisnis yang sejak awal memulai usaha bersama.

# Kesimpulan
Sebaiknya dimulai jangan lebih dari 3 orang, jika sudah jalan dan prospek, buatlah tim dibawah kepemimpinan anda yang siap anda bangun dengan memberi goal dan apresiasi yang tepat.

adsense
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar